Sabtu, 12 Februari 2011

Mekanisme pembayaran dan kualitas pelayanan kesehatan


Sistem pembiayaan sangatlah penting untuk kesehatan. Dengan sistem pembiayaan yang baik, akan diperoleh proses pelayanan kesehatan yang diharapkan. Tidak ada lagi keluhan mengenai mahal biaya tidak sesuai fasilitas di RS tertentu, ataupun keluhan lain dari masyarakat kita. Mungkin sebagian pembaca belum mengetahui banyak tentang Diagnosis Related Group. Diagnosis Related Groups adalah salah satu jenis sistem pembayaran rumah sakit yang menggunakan metode case mix. Case mix adalah sistem klasifikasi yang mengkategorikan pasien dalam group-group yang menggunakan sumber-sumber yang sama. Keuntungannya adalah dengan sistem pembayaran ini RS dituntut lebih efisien dalam pelayanan medis kepada pasien, standar mutu pelayanan akan lebih mudah diimplementasikan karena dikaitkan dengan sistem pembayaran, dan administrasi lebih mudah. Klasifikasi case mix adalah :
Berdasarkan kondisi pasien yang mencakup
a. clinical homogeneity
Pasien yang mempunyai kondisi klinis yang sama
b. resource homogeneity
Pasien yang menggunakan intensitas sumber-sumber yang sama untuk pengobatan atau terapi.
Mengapa diklasifikasi : untuk dapat menerangkan produk Rumahsakit.
a.    Membantu klinisi meningkatkan pelayanan pasien dan hasilnya.
b.    Akan membantu memahami pemakaian sumber dan menciptakan alokasi sumber yang lebih adil.
c.     Meningkatkan efisiensi dalam manajemen pelayanan pasien.
d.    Menyediakan informasi komparatif di antara RS
Nah, sistem ini dikembangkan di Amerika, hanya di Asia baru Singapura yang mengembangkan sistem ini. Akankah sistem ini berkembang di Indonesia? tergantung sistem yang diterapkan di Indonesia.
Selain DRG, adapula sistem kapitasi :
Kapitasi adalah metode pembayaran untuk jasa pelayanan kesehatan dimana Pemberi Pelayanan Kesehatan (dokter atau rumah sakit)  menerima sejumlah tetap penghasilan per peserta, per periode waktu (biasanya bulan), untuk pelayanan yang telah ditentukan per periode waktu. Didasari atas jumlah tertanggung (orang yang dijamin atau anggota) baik anggota itu dalam keadaan sakit atau dalam keadaan sehat yang besarnya ditetapkan dan umumnya dibayarkan di muka tanpa memperhitungkan jumlah konsultasi atau pemakaian pelayanan di pusat pelayanan kesehatan tersebut. Sistem kapitasi memiliki beberapa keuntungan dan kelemahan, yaitu :
a.    Keuntungan
RS dapat jaminan adanya pasien (captive market)
RS mendapat kepastian dana di awal tahun/kontrak
Bila berhasil mengefisienkan pelayanan akan mendapat keuntungan
Dokter dapat lebih taat prosedur
Promosi dan prevensi akan lebih ditekankan
b.    Kelemahan
Cenderung underutilization
Bila dokter belum memahami dapat menimbulkan konflik
Bila peserta tidak banyak ada risiko kerugian
Dengan sistem pembiayaan yang baik, dapat menghasilkan kualitas fasilitas kesehatan yang baik pula. Kualitas kesehatan juga dapat dilihat dari outcome yang dimunculkan. Untuk memperoleh outcome yang baik, kita harus mengendalikan faktor-faktor yang mempengaruhinya, yaitu :
a.   Faktor pasien : fisiologis, psikologis, sosial, dan spiritual
b.   Faktor pelayanan : pengobatan interdislipliner, setting fasilitas pelayanan kesehatan, dan proses pelayanan
c.    Outcome : fisiologis, psikologis, fungsional, pengetahuan, kontrol gejala, kepuasan, dan utilisasi sumber daya
Kualitas pelayanan medis ini dapat dilihat dari berbagai pandangan, yaitu kualitas professional, kualitas manajemen, dan kualitas pelayanan. Selain itu, perlu juga suatu clinical governance, yaitu kerangka kerja dimana organisasi akuntabel untuk peningkatan kualitas pelayanannya secara terus-menerus dan usaha penjagaan standar pelayanan tinggi dengan menciptakan lingkungan dimana pelayanan medis akan berjalan dengan baik. Clininal Governance memiliki 4 pilar utama, yaitu nilai konsumer, evaluasi dan penampilan klinis, manajemen risiko klinis, serta manajemen dan perkembangan profesional.